Kek, pulang kantor malam-malam tiap hari, membuat intensitas ketemuan kita berkurang. Biasanya sehabis pulang kantor disempet-sempetin ketemu di golkar (bukan aktif di partai beringin itu, tapi makan di pujasera di sebelahnya) sekarang sudah jarang. Tapi ada hikmahnya koq kek, rasa kangennya jadi berakumulasi, dan pas ketemu, pertemuannya itu jadi lebih berkualitas.. (apa sih, hehehe)..
Crita dikit ya, dulu aku benci banget sama orang birokrasi. Kalo gak dikasih "biaya administrasi", urusan kita jangan harap bisa cepat kelar. Denger kata pegawai negeri, yang pertama kali terbayang pasti datang telat, pulang paling awal (atau kadang malah ikut apel pagi, absen, trus ngacir), lambat, dan korup (bisa korup anggaran atau korup waktu). Saking bencinya, kata PNS tidak ada dalam list cita-citaku. Pernah dulu mau ngurus KTP pertama kali. Waktu itu hari Jum'at, aku datang ke kantor kelurahan jam 10 pagi. Sesampainya disana, tidak ada satupun batang hidung yang kelihatan (itu baru batang hidungnya, badannya apalagi.. hehe).
Eh, waktu terus bergulir detik demi detik, jam demi jam, hari demi hari, bulan demi bulan, dan tahun demi tahun... jrenggg.. sekarang aku terjerumus jadi birokrat tulen, alias PNS. Sengaja atau tidak, itulah aku saat ini. Mungkin Tuhan selalu punya sekenario yang mengejutkan, yang tidak disukai malah diberikan. Sama kaya makanan, dulu aku anti banget sama yang namanya tape. Sekarang koq enak-enak aja yah..
Tetapi bayangan dulu tentang sang birokrat itu musnah sudah. Kenyataannya tidak sesuai dengan yang dibayangkan dulu. Berangkat paling pagi, pulang paling malem. Kalo standart kerja dari Depnaker itu 8 jam sehari, PNS tulen ini lebih dari itu. Berangkat jam 6 pagi, pulang jam 11 malem... atau 17 jam!! hehehe..
Lha selama itu ngerjain apa aja? Ya banyak. Aku khan masih ditempatkan di bagian umum (tata usaha dan kepegawaian), jadi ngurusi hajatnya orang se Jawa Timur. Entah itu ngurus kenaikan pangkat, gaji, mutasi dan segala macemnya. Ngurusi data di dalam aplikasi sistem kepegawaian. Trus kalo ada kunjungan dari dinas lain, atau rapat-rapat, harus disiapin. Dan itu biasanya mendadak. Biasanya kerjaannya muncul pas habis magrib.. Moto kita harus cepat, tepat, dan memuaskan dalam melayani..
Tapi dari sini aku salut pada beberapa orang yang begitu mendedikasikan dirinya untuk pekerjaannya, di tengah stigma miring tentang PNS atau memang dibuat sendiri oleh para birokrat-birokrat lainnya yang masih memegang teguh pandangan lama.. "buat apa kerja ngoyo-ngoyo, tiap sudah pasti gajian". Orang-orang birokrat yang tidak mengejar proyek (uang), tetapi bagaimana efektifitas sistem itu dapat terbangun, sehingga memangkas proses yang dianggab tidak perlu dan terlalu berbelit-belit. Orang orang yang bekerja hingga larut malam tanpa pernah bertanya "ada uang lemburnya gak??"
Ada sebuah kata-kata yang masih kuingat pas pertama kali menginjakkan kaki di bumi para birokrat itu, tepatnya di bagian PDE (ITnya dipenda). "Dengan IT kita berupaya untuk mengurangi kecurangan (calo) dalam pelayanan".
Semoga semangat perubahan ini tetap bergelora kek, ditengah hidup yang semakin pragmatis. Untuk bangsa, untuk Indonesia.. :)
aminn,,, mknya jangan benci2 hun, ntar malah "jadi".. hehehhe,,
BalasHapusyah, semngat hun, buat gebrakan di dunia kerja barumu.. "sang birokrasi tulen"... hehheh..